DAGUSIBU, Mari Budayakan Sadar Obat
Obat bebas yang diperoleh dari toko obat, apotek, atau obat yang dibeli tanpa resep dokter biasanya disiapkan di rumah untuk penanganan sakit tanpa bantuan tenaga kesehatan. Obat-obat tersebut misalnya obat batuk, pilek atau demam. Begitu pula dengan obat dari resep dokter, tidak semua obat akan habis sekali minum. Obat yang dapat mengurangi rasa nyeri atau obat demam, parasetamol misalnya, hanya dikonsumsi ketika merasakan sakit tersebut. Maka parasetamol harus disimpan selama tidak digunakan.
DAGUSIBU sendiri merupakan sebuah singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang yang ditujukan agar masyarakat lebih paham mengenai obat. Penjelasan dari singkatan tersebut adalah :
1. DAPATKAN Pastikan kita mendapat obat di tempat yang terjamin mutu dan kualitasnya (obat asli dan berkhasiat). Tempat yang paling terjamin di Indonesia adalah Apotik dan Instalasi Farmasi di rumah sakit. Selain obat lebih terjamin, di tempat tersebut kita juga mendapat informasi mendetail mengenai obat yang akan kita konsumsi dari apoteker yang berpraktek. Untuk menunjang mendapatkan pelayanan terbaik, pastikan apotik tersebut berijin dan memiliki apoteker yang siap melayani.
2. GUNAKAN. Pastikan obat digunakan dengan benar sesuai dengan etiket yang tertera atau sesuai petunjuk dari dokter dan apoteker. Apabila kurang jelas bertanyalah mengenai obat tersebut, baik itu khasiat, cara pakai ataupun efek samping. Contoh :
a. Obat minum ( Tablet, pil, kapsul, serbuk atau sirup )
· Obat diminum dengan air putih (kecuali bila ada petunjuk lain seperti dihisap, di kunyah, di letakkan di bawah lidah, atau di kumur), dan untuk anda yang tidak bisa mengkonsumsi tablet, pil, atau kapsul secara langsung, anda dapat menggunakan cara lain dengan mengkonsumsi roti atau buah secara bersamaan supaya rasa pahit dari obat tersebut dapat teratasi
· Perhatikan waktu minum sesuai yang tertera pada brosur atau kemasan obat atau etiket obat (sebelum, bersamaan atau sesudah makan).
· Apabila Anda mengkonsumsi obat sirupsebaiknya di kocok terlebih dahulu dan gunakanlah sendok takar untuk memudahkan minum obat serta untuk ketepatan dosis atau aturan minum obat
b. Obat Kulit ( salep, krim, gel atau pasta)
· Cuci Tangan terlebih dahulu kemudian keringkan.
· Oleskan obat secara tipis dan rata pada bagian yang sakitsesuai dengan jam pemakaian
c. Obat Tetes Mata dan Salep Mata
Obat ini merupakan obat steril, maka usahakan penetes ujung pada obat jangan tersentuh tangan atau terkena permukaan lain dan tutup rapat setelah obat di gunakan. Jangan gunakan 1 obat tetes mata digunakan lebih dari satu orang, karena di khawatirkan bisa terjadi penularan infeksi jika di gunakan oleh lebih dari 1 orang.
Cara penggunaan obat mata yang benar adalah :
1) Cucilah tangan anda terlebih dahulu
2) Tengadahkan kepala anda agar memudahkan pemberian obat
3) Tarik Kelopak mata bagian bawah
4) Teteskan atau oleskan pada bagian dalam kelopak mata bawah.
5) Tutup mata dan biarkan hingga 1 sampai 2 menit agar obat dapat diserap dengan baik.
d. Obat Tetes Hidung
1) Cucilah tangan anda terlebih dahulu
2) Tengadahkan kepala anda agar memudahkan pemberian obat.
3) Teteskan obat pada lubang hidung (sesuai dengan petunjuk pemakaian)
4) Tahanlah posisi kepala anda selama beberapa menit
5) Jangan gunakan obat ini lebih dari satu orang untuk menghindari terjadinya penularan infeksi.
e. Obat Tetes Telinga
1) Cucilah tangan anda terlebih dahulu.
2) Miringkan kepala anda atau berbaring
3) Tarik daun telinga ke atas bawah (dewasa) atau ke arah bawah belakang (anak-anak), sehingga lubang telinga tampak terlihat jelas dan lurus.
4) Teteskan obat pada liang telinga anda sesuai kebutuhan atau sesuai anjuran dokter dan dibiarkan kurang lebih selama 3 menit.
5) Setelah digunakan, keringkan ujung wadah dengan menggunakan tissu bersih.
f. Suppositoria
Cara penggunaan suppositoria:
1) Cucilah tangan anda terlebih dahulu dengan air bersih dan sabun.
2) Buka bungkus suppositoria dan basahi bagian runcing dengan sedikit air untuk memudahkan obat masuk ke dalam dubur. Jangan gunakan air panas karena bisa merusak suppositoria.
3) Anda harus berbaring miring di tempat tidur dan tekuk salah satu kaki, lalu masukkan suppositoria ke dalam dubur dengan posisi bagian runcing obat menghadap ke dalam.
4) Setelah suppositoria dimasukkan ke dalam dubur, anda harus tetap berbaring selama kurang lebih 5 menit atau 10 menit agar obat tidak keluar lagi.
5) Cucilah tangan anda enggunakan sabun hingga bersih.
6) Jika suppositoria terlalu lunak sebelum digunakan, maka suppositoria tersebut harus disimpan terlebih dahulu di dalam lemari es selama 30 menit.
3. SIMPAN. Agar Obat bisa digunakan hingga masa kadarluasanya maka kita harus menyimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tepat. Simpan di tempat yang tidak terkena matahari langsung, kering dan tidak lembab. Perlu diperhatikan pula tempat penyimpanan yang jauh dari jangkauan anak-anak. Sebagian besar kemasan obat mencantumkan kondisi ideal penyimpanan masing-masing obat. Simpanlah obat sesuai dengan kemasan aslinya dan pastikan obat tersebut tertutup rapat agar terhidar dari kontaminasi.
4. BUANG. Salah satu hal yang kurang diperhatikan oleh masyarakat adalah proses membuang obat yang kadaluwarsa. Ciri-ciri obat kadaluwarsa adalah telah melewati tanggal waktu kadaluwarsa dan obat tersebut telah berubah rasa, bau dan warnanya. Obat kadaluwarsa tidak boleh dibuang secara sembarangan karena beresiko disalahgunakan atau tidak sengaja terminum oleh orang. Oleh karena itu hendaknya obat dapat dibuka dahulu kemasannya kemudian dihancurkan lalu di buang ke tempat sampah.