Breast Imaging Untuk Screening Dan Deteksi Dini Ca Mammae

Payudara merupakan organ tubuh manusia, dimana pada wanita memiliki fungsi yang signifikan. Adanya massa maupun benjolan pada payudara disebut sebagai tumor mammae . Tumor mammae sendiri ada yang bersifat benign   dan bersifat maligna (ca mammae).

Ca mammae/ karsinoma payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan payudara, bisa tumbuh  di dalam kelenjar susu, saluran susu , jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara .

Terdapat beberapa  jenis karsinoma payudara :

1.    Ca insitu;

2.    Ca ductal;

3.    Ca lobuler;

4.    Ca invasive;

5.    Ca meduller;

6.    Ca tubuler.

Mengingat tumor  mammae , merupakan tumor yang paling umum diderita oleh  wanita, maka screening  sangat diperlukan untuk deteksi dini  ca mammae.

Untuk breast cancer , dilakukan screening programme untuk deteksi dini pada wanita dengan resiko tinggi (modified dari Kiechle et al).

1.  Initial screen, dilakukan pada umur 25 tahun , atau 5 tahun sebelum ca terdeteksi pada anggota keluarga , tapi tidak dibawah usia 18 tahun.

2.  Palpasi, pemeriksaan sendiri dilakukan tiap bulan sesuai instruksi, dan pemeriksaan klinis setiap 6 bulan.

3.  Breast ultrasound, dilakukan setiap 6 bulan , menggunakan 7,5 MHz frekuensi transducer .

4.  Mammography,  setiap tahun mulai usia 30 tahun.

5.  MRI , setiap tahun mulai usia 25 tahun.

Parameter yang mempengaruhi resiko individual terhadap breast cancer, meliputi:

1.    Riwayat keluarga;

2.    Adanya mutasi genes;

3.    Early menarche;

4.    Late menopause;

5.    Nulliparity / late first pregnancy;

6.    Deteksi atipikal breast cells pada biopsi;

7.    Riwayat carcinoma lainnya;

8.    Umur > 60 tahun.

 

ANATOMI

Secara anatomi, payudara  merupakan modifikasi dari kelenjar keringat yang berada di antara lapisan superficial dan lapisan dalam dari fascia pectoralis superficial.

Payudara  terdiri  dari beberapa gabungan dari komponen jaringan, dimana komposisinya tergantung dari umur, pengaruh hormonal, perubahan struktural (kongenital, degeneratif atau patologik) dan karakteristik individual.

Pada umumnya , jaringan payudara pada wanita usia muda sebagian besar terdiri dari jaringan parenkim dan mengandung sedikit lemak.  Dengan pertambahan usia, jaringan glandular dari payudara digantikan oleh jaringan connective dan lemak. Namun tetap ada variasi individual yang luas.

Parasternal region

Thoracic internaturun pada sisi sternum , dan dapat diidentifikasi pada intercostal space pada scanning ultrasound sagital dan transversal, untuk mengevaluasi parasternal chain lymph node.

Axilla

Axilla dibatasi secara superior oleh sisi bawah dari pectoralis major. Ketebalan area ini dan proporsi dari axillary fat bervariasi tiap individu.  Arteri axillar berjalan di bawah dan paralel terhadap pectoralis minor. Dibawahnya adalah axillary vein.

Terkadang mammography lebih dapat mengobservasi dari deeper axillary lymph node.

Gambar 1. Breast anatomy

(dikutip dari RSNA radiographic journal , volume 29, issue 2 , March-April 2009)

 

BREAST SONOGRAPHIC

Melakukan pencitraan payudara menggunakan teknologi gelombang suara yang biasa digunakan untuk mengevaluasi kelainan payudara pada wanita muda di bawah usia 30 tahun atau yang sedang hamil/ menyusui dengan struktur payudara yang padat . Sonography dapat membedakan lesi solid atau kistik. Sonography juga digunakan untuk evaluasi payudara wanita yang menggunakan breast implant. Struktur payudara dalam pemeriksaan menggunakan sonographic, terdiri dari karakteristik echo yang bervariasi.

Echogenisitas jaringan payudara :

1.    Kulit  : hiperechoic;

2.    Nipple : hypoechoic ;

3.    Parenchyma : Hyperechoic;

4.    Connective tissue : hypercehoic ;

5.    Subcutaneus fat : hypoechoic;

6.    Fatty infiltration : hypoechoic;

7.    Retromammary fat : hypoechoic;

8.    Cooper ligaments : hyperechoic;

9.    Lactiferous ducts : anechoic.

Pada pemeriksaan payudara menggunakan sonography examination, diperlukan informasi tentang riwayat pasien , meliputi :

1.    Menarche, menopause;

2.    Riwayat menstruasi;

3.    Riwayat obstetric;

4.    Riwayat pengobatan, meliputi terapi hormonal;

5.    Family risk factors;

6.    Operasi dan histologi sebelumnya;

7.    Kelainan gynekologik sebelumnya;

8.    Alasan untuk  melakukan pemeriksaan medis.

 

Keuntungan melakukan pemeriksaan breast ultrasound :

1.    Dynamic examination;

2.    Sound penetrationpada jaringan glandular yang padat;

3.    Sectional images;

4.    Ketersediaan yang luas;

5.    Differentiation dari massa cystiic dan solid;

6.    Tak ada paparan radiasi;

7.    Dapat menjadi guiding dari prosedur intervensi.

Keterbatasan dari ultrasound :

1.    Operator dependent;

2.    Equipment dependent;

3.    Lapangan pandang yang sempit;

4.    Panjangnya pemeriksaan;

5.    Large fatty breast;

6.    Microcalcification.

 

Gambar 2. Invasive ductal carcinoma

US image menunjukkan  an ill-defined retroareolar mass dengan  irregular margin, a finding highly suggestive of a malignancy

(dikutip dari RSNA radiographic journal , Volume 29, Issue 2 , March-April 2009)

 

3D SONO MAMMOGRAM

Saat ini telah diperkenalkan pencitraan menggunakan 3D Sono mammogram,  yang dapat melakukan pemindaian 3 dimensional untuk memberikan gambaran menyeluruh terhadap kemungkinan kelainan payudara.

Kelebihan 3D Sono mammogram:

1.    Pasien merasa lebih nyaman;

2.    Tanpa radiasi;

3.    Proses pemeriksaan lebih cepat;

4.    Hasil pemindaian merupakan citra irisan 3 dimensi dari berbagai penampang;

5.    Dapat melakukan screening.

 

Gambar 3. Imaging dari 3D sonomammogram

(dikutip dari Teknomedis, deteksi dini kelainan payudara Health First volume 19, Juli-September 2012)

 

DOPPLER ULTRASOUND

Vascularisasi dari  tumor malignant dipelajari dari studi pathologik, biochemical dan angiopgraphy, dimana derajat neovascularisasi berkorelasi dengan biologic behavior dari tumor.

Pemeriksaan dari tumor blood flow lebih diaplikasikan untuk karakteristik lesi dibandingkan untuk screening.  Namun perlu dipahami bahwa pemeriksaan tumor blood flow merupakan non-spesifik assesment, dimana tingkat blood flow berkorelasi dengan metabolisme jaringan.

 

 

Gambar 4. Patern vascularitydari breast cancer pada power  doppler

(dikutip dari Teja S Mehta , Power Doppler sonography : Does vascularity  correlate with node status or lymphatic invasion? AJR:73,August  1999)

 

MAMMOGRAPHY

Mammografi adalah pemeriksaan payudara menggunakan sinar x. Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan kelainan payudara berupa pengapuran halus yang merupakan salah satu tanda dini.  Mamografi juga sangat bermanfaat dalam menemukan lesi berukuran sangat kecil yang tidak teraba dalam pemeriksaan klinis terutama pada wanita lebih tua dan fatty breast.

Kelebihan dari mammography:

1.    Tehnik yang telah terstandarisasi;

2.    Examinationdan interpretation yang independent;

3.    Waktu pemeriksaan yang pendek;

4.    Pada fatty breast, akurasinya sangat tinggi , dapat melihat microcalfication dan dapat melakukan screening.

Keterbatasan dari mammography:

1.    Tehnik pemeriksaan yang static;

2.    Kurangnya soft tissue discrimination;

3.    Superimposisi dari jaringan fibroglandular;

4.    Paparan radiasi;

5.    Sulit dilakukan pada payudara kecil dan dense.

 

Gambar 5. Mammogram menunjukkan  benign skin calcifications dalam  jaringan parut  pada  areola dari wanita dengan riwayat  reduction mammoplasty

(dikutip dari RSNA radiographic journal , volume 29, issue 2 , March-April 2009)

 

 

BIRADS  Classification

BIRADS merupakan akronim dari Breast Imaging Reporting and Data System, merupakan salah satu cara mengklasifikasikan temuan , berdasarkan resiko dari malignancy.

Tabel 1. BIRADS categories, actions dan probabilitas untuk cancer (Weining 2004)

KEPUSTAKAAN

1.  Madjar H, Mendelson E, The Practice of Breast Ultrasound, 2nd edition Thieme, 2003.

2.  Barth V, Diagnosis of Breast Disease, 1st edition, NY Thieme ,2010.

3.  Randi T. Nicholson, MD, Jennifer A. Harvey, MD, and Michael A. Cohen, MD, Department of Radiology, University of Virginiadalam RSNA Radiographic Journal, volume 29, issue 2, March-April 2009.

4.  Rahmi N dr Sp. Rad. Deteksi dini kelainan payudara dalam Health First, Volume 19 , Juli-September 2012.

5.  Teja S Mehta, Power Doppler sonography : Does vascularity  correlate with node status or lymphatic invasion? AJR:73, August  1999.

 

Oleh: dr. Ni Putu Puspita Wati, M.Kes, Sp.RAD 

Dokter Spesialis Radiologi RSUD Kab. Badung Mangusada