Hari Raya Nyepi, 11 Bayi Lahir di RSUD Mangusada

Hari Raya Nyepi yang jatuh setiap 365 hari atau setahun sekali merupakan hari suci bagi umat Hindu dimana pada saat Nyepi dilaksanakan Catur Berata Penyepian seperti Amati Gni (tidak boleh menghidupkan api), Amati Karya (tidak boleh bekerja), Amati Lelungan (tidak boleh bepergian) dan Amati Lelanguan (tidak boleh berfoya-foya). Selain itu, makna Nyepi juga berarti Penyucian Bhuana Agung (Bumi) bagi umat Hindu sekaligus menjadi ajang instrospeksi diri atau mulat sarira.

Namun, Perayaan Nyepi tahun ini mungkin akan menjadi momen yang tidak terlupakan bagi sebagian pasangan suami istri yang memiliki bayi yang lahir bertepatan dengan Nyepi. Di RSUD Mangusada Badung, terdapat 11 bayi yang lahir pada saat Nyepi, 10 lahir normal dan 1 secara Caesar. Salah satu pasangan saat ditemui di Ruang Margapati, Ni Made Setia Dewi yang beralamat di Banjar Panca Jaya, Pupuan Mengwitani, Badung mengatakan bahwa prediksi dokter kandungan anaknya akan lahir tanggal 27 Maret, akan tetapi kontraksi baru dia rasakan sore harinya. Dengan diantar suaminya, pasangan ini baru ke RS pkl. 01.00 Wita (dini hari), masuk ruang bersalin dan ternyata baru bukaan 2. Anak kedua pasutri ini lahir melalui persalinan normal pukul 17.40 WITA dengan berat 3300 gram berjenis kelamin laki-laki. Saat ditanya tentang perasaannya memiliki bayi yang lahir pas Nyepi, mereka mengaku bersyukur anaknya lahir sehat dan normal, akan tetapi terselip juga perasaan deg-degan karena takut susah mencari peralatan bayi jika ada yang kurang. Harapan mereka, anaknya kelak bisa menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan menjaga nama baik keluarga.

Selamat kepada para orangtua atas kelahiran putra – putrinya, semoga kelak bisa menjadi anak yang berbakti dan dibanggakan. (gm/gm/jp)