Pelatihan Emergency Response Defensive Driving Course

Kecelakaan moda transportasi di Indonesia sudah dalam keadaan kritis dan sudah mulai harus dibenahi, hampir untuk semua moda transportasi saat ini berisiko untuk celaka, tidak menutup kemungkinan transportasi ambulance. Kejadian suatu kecelakaan transportasi tidak bisa dihindarkan  dari beberapa penyebabnya yang dipengaruhi oleh factor prasarana, factor lingkungan, kelengkapan peraturan dan terakhir factor manusia. Untuk itu, RSUD Mangusada Badung mengadakan pelatihan Emergency Response Defensive Driving Course yang dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional dr. I Putu Arya Widiyana Pasek, M.Kes di ruang pertemuan Kriya Usada, Selasa (14/8).

Pelatihan Defensive Driving Course (DDC) ini diikuti 10 orang peserta, terdiri dari staf sopir ambulance dan tim ambulance IGD, dengan mendatangkan 2 orang trainer yakni H. Soejoto dan Ahmad Satori dari Ambulance Gawat Darurat (AGD) 118 Jakarta.

Dalam paparan materinya, Bapak H.Soejoto yang juga salah satu trainer senior di AGD 118 Jakarta mengatakan, factor manusia terutama pengemudi, pilot, atau nahkoda adalah factor yang sangat menentukan dalah hal keselamatan transportasi. “Pengemudi utamanya pengemudi ambulance biasanya telah dibekali pengetahuan yang cukup tentang alat transportasi yang digunakannya termasuk harus memiliki izin mengemudi. Pengemudi ambulance tidak hanya cakap di jalan raya tetapi juga harus memiliki pola pikir patient safety atau keselamatan diri dan pasien yang dibawanya sampai ditujuan dengan selamat”, ujar H. Soejoto.

Melalui pelatihan DDC ini diharapkan mampu merubah pola pikir para pengemudi ambulance, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi bagi institusi tempatnya bekerja karena pada saat di jalan raya, pengemudi ambulance selain membawa pasien dan petugas medis, juga membawa nama rumah sakit. Kegiatan yang diawali dengan pre-test ini akan berlangsung selama 3 hari yaitu dari tanggal 14-16 Agustus 2018. (gm/gm/jp)