ASI Dengan Segala Mitos dan Faktanya

dr. A.A Ayu Windi Antari, M.Sc., Sp.A

dr. Spesialis Anak RSD Mangusada

ASI adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir, yang mana sifat ASI (Air Susu Ibu) bersifat eksklusif sebab pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0 sampai 6 bulan. Dalam fase ini harus diperhatikan dengan benar mengenai pemberian dan kualitas ASI, supaya tidak mengganggu tahap perkembangan si kecil selama enam bulan pertama semenjak hari pertama lahir, mengingat periode tersebut merupakan masa periode emas perkembangan anak sampai menginjak usia 2 tahun.

Ada beberapa manfaat ASI Eksklusif untuk bayi 0-6 bulan pertama, diantaranya mencegah terserang penyakit, serta membantu perkembangan otak dan fisik bayi. Selain bagi bayi, pemberian ASI eksklusif bagi ibu menyusui juga memiliki manfaat, seperti mengatasi rasa trauma pasca melahirkan, serta mencegah kanker payudara.

Meskipun banyak informasi tentang kesehatan ibu dan anak, tetapi masih banyak mitos yang berkembang di masyarakat yang pastinya membuat bingung para ibu-ibu, terutama ibu-ibu baru. Untuk selengkapnya, mari kita bahas satu-persatu Mitos Fakta seputar ASI Eksklusif.

  1. ASI pertama merupakan susu basi dan tidak baik untuk bayi

ASI pertama memang berwarna kuning. Jadi kelihatan seperti ASI yang basi. Padahal faktanya itu ASI yang memang disediakan sejak dalam kehamilan, yang kemudian akan muncul dengan jumlah sedikit, dan warnanya memang kuning karena konsentratnya berwarna kuning dan itu kita sebut dengan kolostrom.

 

ASI yang dikatakan basi itu ternyata justru banyak mengandung protein, antibodi untuk kekebalan tubuh, dan juga imunoglobulin, dan juga berfungsi untuk mengatasi apabila terjadi infeksi bakteri atau virus yang akan menyerang bayi. Jadi, kolostrom itu penting. Jangan dibuang.

Jadi ASI pertama merupakan susu basi itu, MITOS.

 

  1. Payudara kecil, tidak dapat menghasilkan ASI

Seorang perempuan memiliki ukuran payudara yang dapat berubah, menurut usia ataupun kondisi seperti contoh ketika ia tidak hamil ukuran payudaranya adalah 34, namun ketika ia hamil, ukuran payudaranya akan otomatis membesar. Bisa ke 36 atau 38. Tetapi jangan lupa, bahwa ASI itu produksinya itu tidak bergantung pada besar kecilnya payudara. Karena yang membuat besar kecilnya payudara itu adalah lemak.

 

Sementara untuk produksi ASI itu lain lagi, dia punya saluran – saluran khusus. Jadi jangan berkecil hati. Siapa pun bisa memberikan ASI kepada anaknya, tidak memandang besar atau kecilnya payudara. Jadi ketika kita sudah menjadi seorang Ibu, berarti kita sudah siap untuk memberikan ASI kepada anak kita.

Jadi Payudara kecil, tidak dapat menghasilkan ASI itu MITOS.

 

  1. Berikan susu formula atau air gula ketika ASI belum keluar, agar bayi tidak lapar

Semua orang pasti khawatir ketika bayinya lahir dan menangis dan tampak haus. Hal itulah yang menyebabkan orang tua menjadi panik, karena mengira bayinya itu harus segera diberikan minum. Ketika tidak ada produksi ASI, maka si Ibu menjadi depresi, menjadi stres. Padahal yang perlu diketahui bahwa sebenarnya bayi itu sudah disiapkan untuk cadangan minumnya bahkan sampai 2 kali 24 jam ke depan. Jadi ketika si bayi tidak minum bahkan sampai 2 kali 24 jam setelah lahir, dia masih bisa tidak minum. Akan tetapi memang kalau ASI pada ibu tergantung kapan keluarnya. Ada yang langsung setelah melahirkan, tapi ada juga ibu yang tidak keluar ASI nya beberapa hari setelah melahirkan. Itu dipengaruhi oleh hormon. Dan kadang juga dipengaruhi oleh faktor stres dari ibu, kelelahan, apalagi jika si ibu mengalami suatu proses Sectio caesarea (SC) atau biasa disebut operasi sesar, dimana kelahirannya harus ditolong dengan operasi. Disitu kadang produksi ASI tidak banyak. Akan tetapi jumlah ASI yang sering kita sebut kolostrom itu sudah sangat mencukupi untuk si bayi minum. Karena lambung bayi baru lahir itu hanya sebesar kelereng, atau sekitar 2 sendok teh. Jadi setetes demi setetes itu sangat membantu. Jadi jangan khawatir, bahwa ASI yang seret, asal sering dihisap oleh bayinya, semakin sering dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin sering, karenaASI akan terbentuk atau terproduksi sesuai dengan kebutuhan si bayi.

Jadi, jangan buru-buru berikan makanan atau minuman lain kepada bayi baru lahir, karena ASI akan terproduksi sendiri sesuai kebutuhan dari bayi tersebut.

 

  1. Anak dengan ASI saja cenderung lebih kurus daripada anak yang diberikan susu formula

Secara penelitian, FAKTAnya memang Iya.

Karena memang kita tahu sendiri terdapat perbedaan antara komposisi ASI dengan susu formula. Kalau ASI lebih banyak laktosanya, kalau susu formula kandungannya jauh lebih banyak protein dan lemak. Saat seperti itulah memang di awal kehidupan tidak terlalu banyak penambahan berat badannya, namun setelah itu cenderung bayi dengan susu formula, berat badannya akan cenderung lebih banyak atau kadang justru lebih gemuk. Tapi jangan lupa, bahwa gemuk itu tidak selalu sehat. ASI itu lebih banyak kandungan laktosanya, karena laktosa memang kebutuhannya lebih banyak ke otak. Jadi jangan minta anak itu gemuk tetapi tidak smart. Jadi lebih baik berat badannya sesuai pertumbuhannya, tampak sehat, dan pintar.

 

  1. Ibu yang sakit, harus berhenti memberikan ASI sampai si ibu sudah benar – benar sehat.

Perlu diingat kalau si bayi jauh akan mendapatkan suatu manfaat menyusui walaupun si ibu dalam keadaan sakit tetapi disinilah ada banyak fungsinya. Si ibu yang sakit dia akan membentuk anti body untuk melawan penyakitnya. Dan antibody ini akan dialirkan pada ASI. Sehingga si bayi dengan ia menyusui maka ia akan mendapatkan suatu antibody untuk melawan penyakit tersebut. Jadi ada banyak manfaatnya, walaupun sakit harus tetap menyusui. Namun dengan catatan tidak ada penyakit seperti HIV, Ibu sedang mengalami luka terbuka sehingga tidak bisa menyusui. Jadi hal –hal yang membuat si bayi tetap bisa minum seperti si ibu flu, pilek atau demam, ibu masih bisa memberikan ASI kepada si bayi. Asal ibu jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi, memakai masker, karena penularannya bukan dari ASI melainkan dari udara saat si ibu bernafas, dan jangan mencoba-coba untuk mencium bayi ketika si ibu sakit.

Jadi jika kondisi ibu memungkinkan, ibu masih bisa tetap memberikan ASI kepada bayinya.

 

  1. Ketika Ibu salah makan pada masa menyusui akan berpengaruh pada kesehatan si bayi

Apa yang dikonsumsi oleh Ibu tentu akan mempengaruhi ASI nya. Seperti contoh, si Ibu habis makan makanan yang pedas, produksi ASI akan berkurang dan ASI akan berubah rasa, sehingga si bayi tidak mau menyusui sebanyak biasanya. Kecuali, si ibu mengonsumsi makanan yang membuat bayi alergi, baru bisa mempengaruhi kesehatan tubuh si bayi, karena dapat mempengaruhi ASI yang diproduksi ibu.

Jadi tidak semua jenis makanan langsung berpengaruh terhadap kesehatan bayinya.

 

  1. Ibu setelah vaksinasi Covid-19 tidak boleh menyusui bayi nya

Ketika si ibu divaksinasi Covid-19, itu justru menguntungkan bayinya. Karena ketika ibu mendapatkan vaksin, maka ibu akan membentuk suatu ketahanan antibody yang akan mengalir ke ASI. Nanti si bayi akan terlindungi.

Jangan khawatir, ibu tetap bisa menyusui setelah melakukan vaksinasi.

 

  1. Puting susu harus dibersihkan dengan air sebelum memberikan ASI pada bayi

Jika kondisi tubuh saat memberikan Asi sangat kotor, sangat berkeringat, sesekali memang kita bersihkan payudara dengan air. Tapi bukan harus sesuatu yang dilakukan rutin. Karena di dalam payudara itu ada suatu kelenjar minyak yang disebut dengan kelenjar montgomery, yang dapat secara cepat kehilangan kelembaban dan puting akan menjadi lebih cepat retak atau pecah – pecah, ketika kita rutin membersihkan payudara. Nah, alangkah baiknya kita itu lihat kalau memang tidak diperlukan ya jangan dibersihkan terus payudaranya. Karena di dalam ASI itu sendiri sudah banyak mengandung antibody yang bisa untuk melawan penyakit. Kecuali payudara dalam kondisi kotor banget, baru dibersihkan dengan air.

Jadi tidak harus sering dibersihkan dengan air, apalagi membubuhi dengan sabun, antiseptik, itu malah akan membahayakan bayi dan membuat payudara mudah pecah.

 

  1. Memberikan obat ketika bayi sakit, apakah itu merupakan suatu tindakan menggagalkan ASI Eksklusif?

Pemberian ASI Eksklusif hanya diberikan makanan yaitu ASI selama 6 bulan, tanpa pendamping ASI lain, termasuk air putih. Namun tidak ada yang menyebutkan pemberian obat dapat menggagalkan ASI Eksklusif. Karena obat bukanlah makanan. Kalaupun dia minum obat, dan harus dicampur dengan sedikit air, itu tidak termasuk dalam kategori nutrisi atau makanan.

Jadi saat anak sakit, minum obat bukan merupakan hal yang menggagalkan pemberian ASI Eksklusif.

 

Untuk sahabat mangusada yang memiliki pertanyaan lain seputar pemberian ASI Eksklusif, atau ingin melakukan konsultasi seputar pemberian ASI, silahkan kunjungi Klinik Anak RSD Mangusada.

Salam Sehat.

(ed: AR)